pembukaan

Selamat Datang Di Blog Kami :)

Rabu, 25 Oktober 2017

Materi Membatik

Edit Posted by with No comments

Cara Membatik
 

1.     Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.

2.      Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.

3.      Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.

4.      Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .

5.      Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
6.      Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.
7.      Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.
8.      Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.
9.      Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
10.  Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
11.  Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.  
12.  Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai      
 Contoh-contoh Batik

1. Motif Batik Aceh



Motif Batik Aceh

      Ciri khas dari batik Aceh adalah menggunakan perpaduan unsur alam dan budaya dari masyarakat Aceh itu sendiri. Untuk masalah warna, batik Aceh lebih dominan menggunakan warna yang cerah.
      Keberanian memainkan warna itulah yang menjadikan batik Aceh terkesan unik dan glamor. Selain itu, Aceh merupakan daerah yang memiliki pengaruh Agama Islam yang kuat. Sehingga jarang sekali masyarakat Aceh menggunakan motif binatang yang merupakan larangan dalam Agama Islam.

2. Motif Batik Bali



Motif Batik Bali

      Ciri khas dari kain batik Bali adalah terletak pada motifnya yang memadukan antara motif tradisional dan motif modern. Selain itu, kain batik Bali mempunyai ciri khas adanya lambang-lambang daerah seperti naga, burung bangau, kura-kura, dan rusa.
      Dilihat dari motif dan bentuknya dapat dikatakan bahwa motif yang ada pada batik Bali ini tidak mempunyai batasan dalam hal pengeksplorannya. Batik Bali sendiri banyak terinspirasi oleh semua hal yang berada di Bali.

3. Motif Batik Banyuwangi



Motif Batik Banyuwangi

      Motif batik Banyuwangi merupakan sebuah perwujudan dari berbagai hal yang berkaitan dengan ciri khas daerah Banyuwangi. Batik Banyuwangi mempunyai nilai estetika yang sangat mempesona. Semua nama batik asli yang terdapat di Banyuwangi ini ternyata banyak dipengaruhi oleh keadaan alam.
      Beberapa motif kain batik Banyuwangi hanya mengedepankan nilai estetika dan menggambarkan jati diri dari masyarakat Banyuwangi itu sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar